Minggu, 01 Mei 2011

PAKAN ALAMI Skeletonema costatum

PAKAN ALAMI Skeletonema costatum



A. Klasifikasi
Skeletonema costatum memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Phyllum : Bacillariophyta
Class : Bacillariophycea
Ordo : Bacillariales
Sub Ordo : Coscinodiscine
Genus : Skeletonema
Species : Skeletonema costatum (Boguis, 1979 )
B. Perkembangbiakan
Perkembangan Skeletonema costatum terbagi menjadi dua cara yaitu : secara Vegetatif dan secara generatif. Secara vegetatif yaitu dengan mengadakan pembelahan sel secara terus menerus apabila kondisi media hidupnya terpenuhi. Sedangkan secara generatif, Skeletonema costatum akan membentuk auxosporo dimana sel yang ukurannya kecil akan kembali dengan ukuran seperti semula.
C. Habitat
Skeletonema costatum hidup di air laut (alam) yang mempunyai intensitas cahaya 500 – 12000 lux. Jika intensitas cahaya kurang dari 500 lux, Skeletonema tidak tumbuh. Sedangkan kisaran salinitas yang optimal adalah 25-29 ppt. Suhu untuk pertumbuhan 20 – 34 oC sedangkan suhu optimalnya adalah 25-27 oC. Sementara itu derajat keasaman (pH) media hidupnya bberkisar 7,5-8.
D. Morfologi
Skeletonema costatum merupakan salah satu jenis phytoplankton dari kelompok diatom. jenis phytoplankton ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

 Sel mempunyai kemampuan membentuk skeleton eksternal silica (frustule)
 Bahan utama penyusun dinding sel adalah silicat dan dindingnya lebih tipis dibandingkan dengan jenis diatom lain.
 Berbentuk kotak berantai dengan cytoplasma yang memenuhi dinding sel.
 Berukuran 4-15 mikron meter.
 Volume sel rata-rata 154 mikrom meter kubik.
 Sel terdiri dari dua bagian yaitu tutup epitike yang berukuran lebih besar dan wadah hipotike yang ukurannya lebih kecil.
 Pigmen penyusun sel yang menyebabkan warna sel kuning keemasan adalah fuxoanthin ( Daulay, 1993; Apriyanto et.al. 1999)
Gambar 1. Skema Proses perkembangan dengan pengecilan ukuran diatom dan pemulihan ukuran dengan pembentukan Axosposo



E. Pertumbuhan
Mengenal pola pertumbuhan algae merupakan hal penting untuk mencapai produksi algae yang dibutuhkan secara tetapdan kontinyu. Dengan melihat pola pertumbuhan tersebut maka dapat diketahui waktu yang tepat untuk memanen algae, baik yang akan diberikan ke larva sebagai pakan alami maupun digunakan sebagai inokulan untuk kultur selanjutnya. Secara umum pola pertumbuhan skeletonema costatum digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Pola Pertumbuhan Phytoplankton ( Guerro dan Villegas, 1982)



Keterangan Gambar :
Tahap I : Tahap Induksi, pada tahap ini bibit masih beradaptasi dengan lingkungan dan tiadk terjadi pembelahan sel.
Tahap II : Tahap Eksponental, tahap ini ditandai dengan pembelahan sel yang sangat cepat.
Tahap III : Tahap Linier, tahap ini ditandai dengan laju pertumbuhan sel yang mulai menurun.
Tahap IV : Tahap Stasioner, pada tahap ini ditandai dengan laju pertumbuhan sel yang seimbang dengan laju kematian.
Tahap V : Tahap Kematian, pada tahap ini ditandai dengan laju kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pembelahan sel, biasanya terlihat banyaknya rantai-rantai putih pada media kulutr.
Kunci keberhasilan kultur algae adalah dengan mempertahankannya pada tahap eksponental. Menurut Marto Sudarmo dan mulani (1990) cara mempertahankan kultur agar tetap eksponental antara lain :
 Memindahkan bibit yang masih dalam tahap ekspinental ke dalam skala yang lebih besar ( batch culture ).
 Memelihara kultur dalam volume yang besar dan dipanen secara berkala, diikuti dengan penambahan air bersih dan pupuk ( continous culture)

F. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Skeletonema costatum diantaranya :
1. Cahaya
Cahaya yang diterima banyak maka suhu cenderung meningkat. Kisaran cahaya yang baik untuk pertumbuhan Skeletonema costatum adala 500-12000 lux. Apabila lebih dari 12000 lux maka pertumbuhannya akan menurun ( Sriyani, 1995 ).
2. Salinitas
Kisaran nilai salinitas yang bisa ditoleransi oleh Skeletonema costatum antara 15-34 ppt dan optimalnya adalah 25-29 ppt. Karena jenis ini kebanyakan hidup di sekitar permukaan pantai dengan perairan bersifat payau dimana salinitasnya tidak terlalu tinggi. Salinitas yang terlalu tinggi atau rendah akan menganggu proses metabolisme sel sehingga pertumbuhan Skeletonema costatum kurang bagus (Sriyani, 1995)
3. Suhu
Suhu yang bisa ditoleransi oleh Skeletonema costatum berkisar 3-34 oC, sedangkan suhu optimalnya 25-27 oC. Apabila suhu terlalu rendah maka pertumbuhannya akan lambat dan selnya akan kecil-kecil. Bila suhu terlalu tinggi maka selnya akan hancur. Alternative apabila suhu terlalu rendah maka peningkatan suhu dengan cara pemasangan lampu TL di atas permukaan media serta menutup ruangan agar suhu media meningkat. Sedangkan kalau shu media terlalu tinggi bisa diusahakan dengan cara menambah sirkulasi ruangan dengan membuka jendela ( Sriyani, 1995 ).
4. Aerasi
Aerasi diperlukan terutama untuk pengadukan media sehingga tidak terjadi stratifikasi suhu pada air media serta pupuk yang diberikan bisa diterima secara merata. Aerasi juga ibutuhkan sebagai akselerasi pamasukan udara terutama CO2 dan O2. Akselerasi yang baik untuk Skeletonema costatum tidak terlalu besar, karena apabila aerasi terlalu besar maka akan emutuskan filament sehingga skeletonema costatum akan hancur (Sriyani, 1995)
5. Nutrient
Nutrient yang dibutuhkan oleh Skeletonema costatum terbagi atas dua kelompok yaitu makro nutrien dan mikro nutrient. Makronutrien yaitu kelompok yang ibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar seperti nitrogen, fosfat, dan silikat sedangkan mikronutrien adalah kelompok nutrient yang dibutuhkan dalam kadar kecil yang biasanya terdiri dari bahan organic dan an organic (Martosudarmo dan Wulani ,1990). Phytoplankton membutuhkan lebih banyak nitrogen dari pada fosfat. Hal ini sesuai dengan pendapat Russel dan Hunter ( 1970 ) yang mengatakan bahwa rasio N dan P untuk pertumbuhan phytoplankton berkisar 6 : 1 sampai dengan 10 : 1.
G. Kandungan Gizi
Analisis kandunga gizi Skeletonema costatum dalam persentase berat menurut Ismi dkk ( 1993) :
Protein : 33,30 %
Lemak : 8,10 %
Karbihidrat : 11,60 %
Total Ash (abu) : 36 %
H. Ciri-ciri sel Skeletonema sp. yang baik
Ciri-ciri sel Skeletonema sp. yang baik antara lain :
1. Isi sel berwarna kuning keemasan.
2. Isi sel penuh.
3. Sel berukuran besar.
4. Tidak menempel pada media.
5. Jarak antara sel tidak rapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar